Istilah 'katalis' telah digunakan sejak awal abad ke-19, namun istilah ini telah dikenal secara luas selama hampir 30 tahun, kira-kira dimulai pada tahun 1970-an ketika polusi udara dan permasalahan lainnya menjadi masalah. Sebelumnya, ia memainkan peran yang sangat penting di kedalaman pabrik kimia yang tidak dapat diamati oleh manusia, secara diam-diam namun terus menerus selama beberapa dekade. Ini adalah pilar besar industri kimia, dan dengan ditemukannya katalis baru, industri kimia skala besar belum berkembang hingga industri material terkait. Misalnya, penemuan dan penggunaan katalis besi meletakkan dasar bagi industri kimia modern, sedangkan penemuan katalis berbahan dasar titanium membuka jalan bagi industri petrokimia dan sintesis polimer. Faktanya, penerapan awal unsur tanah jarang juga dimulai dengan katalis. Pada tahun 1885, CAV Welsbach dari Austria menghamili larutan asam nitrat yang mengandung 99% ThO2 dan 1% CeO2 pada asbes untuk membuat katalis, yang digunakan dalam industri pembuatan kap lampu uap.
Belakangan, dengan berkembangnya teknologi industri dan pendalaman penelitian terhadapnyatanah jarang, ditemukan bahwa karena efek sinergis yang baik antara tanah jarang dan komponen katalitik logam lainnya, bahan katalitik tanah jarang yang dibuat darinya tidak hanya memiliki kinerja katalitik yang baik, tetapi juga memiliki kinerja anti keracunan yang baik dan stabilitas yang tinggi. Sumber dayanya lebih melimpah, harganya lebih murah, dan kinerjanya lebih stabil dibandingkan logam mulia, dan telah menjadi kekuatan baru di bidang katalitik. Saat ini, katalis tanah jarang telah banyak digunakan di berbagai bidang seperti perengkahan minyak bumi, industri kimia, pemurnian knalpot otomotif, dan pembakaran katalitik gas alam. Penggunaan tanah jarang di bidang bahan katalitik memberikan kontribusi yang cukup besar. Amerika Serikat mengonsumsi sebagian besar tanah jarang dalam katalisis, dan Tiongkok juga mengonsumsi sejumlah besar tanah jarang di wilayah ini.
Bahan katalitik tanah jarang terus digunakan secara luas di bidang tradisional seperti perminyakan dan teknik kimia. Dengan meningkatnya kesadaran lingkungan nasional, terutama menjelang Olimpiade Beijing 2008 dan Shanghai World Expo 2010, permintaan dan penerapan bahan katalitik tanah jarang dalam perlindungan lingkungan, seperti pemurnian knalpot otomotif, pembakaran katalitik gas alam, minyak industri katering pemurnian asap, pemurnian gas buang industri, dan penghapusan gas limbah organik yang mudah menguap, pasti akan meningkat secara signifikan.
Waktu posting: 11 Okt-2023